Hidup sederhana
Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, memilih tinggal di rumah minimalis tindakan mengurangi jumlah dan jenis harta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian.
Ciri gaya hidup ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang diinginkan".[1][2] Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis adalah seorang asketik.[3] Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan mencegah stres.
Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas materialisme, dan konsumtivisme.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Linda Breen Pierce (2000). Choosing Simplicity. ISBN 978-0-9672067-1-4. "Rather than being consumed by materialism, we choose to surround ourselves with only those material possessions we truly need or genuinely cherish"
- ^ Vernon Howard. Quotes about Happiness. "You have succeeded in life when all you really want is only what you really need"
- ^ Griffiths, Michael. B., Flemming Christiansen, and Malcolm Chapman. (2010) Chinese Consumers: The Romantic Reappraisal. Ethnography, Sept 2010, 11, 331–57.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Simple living. |